TIGA
KELOMPOK KECERDASAN TIRUAN
Knowledge based system (KBS)
atau sistem berbasis pengetahuan merupakan bagian dari Kecerdasan buatan /
Artificial Intelligence (AI). KBS memiliki kemampuan untuk melakukan komputasi,
penyimpanan, proses berfikir, dan penyimpanan pengetahuan (Sajja & Akerkar,
2010). KBS dapat diimplementasikan untuk membantu pakar (expert) menjawab
pertanyaan – pertanyaan tanpa menghabiskan waktu, dapat dilakukan dimanapun,
dan kapanpun. Hal ini karena pengetehuan yang mereka miliki disimpan terlebih
dahulu ke dalam Knowledge Based (Basis Pengetahuan).
KBS
sendiri terdiri dari Knowledge Based (KB) dan mesin inferensi yang berfungsi
sebagai mesin pencari pengetahuan. KB sendiri dapat berupa repository
pengetahuan dengan berbagai bentuk. KBS dapat berupa sistem yang pengetahuannya
diupdate secara otomatis (machine learning) atau diupdate secara manual (manual
update). User interface berguna sebagai penghubung antara sistem dan pengguna.
Gambar 4. menunjukkan arsitektur dasar dari Knowledge Based System.
Kelebihan
dari KBS memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem komputer sederhana. KBS
sangat bermanfaat pada situasi sebagai berikut :
1.
Saat tidak ada pakar yang tersedia di
suatu lokasi.
2.
Ketika pengetahuan akan disimpan untuk
kepentingan dimasa yang akan datang atau ketika pengetahuan akan dibagikan atau
digandakan.
3.
Ketika sistem penunjang keputusan cerdas
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan suatu permasalahan yang rumit dan
kompleks.
KBS sendiri dapat
diklasifikasikan ke dalam 5 tipe yaitu sistem pakar (expert system), hypertext
manipulation system, CASE Based reasoning, Database in conjunction with an
intelligent User Interface, dan Intelligent Tutoring System (ITS).
Artificial
Intelligence Menurut istilah, Artificial Intelligence adalah sistem
kecerdasan yang ditanamkan atau ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu
teknologi, yang nantinya akan dikembangkan dalam konteks ilmiah atau bentukan
dari entitas ilmiah yang sudah ada. Kecerdasan disini, lebih menekankan pada
kemampuan untuk memperoleh sebuah pengetahuan baru dan dapat diterapkan secara
langsung. Meskipun AI memiliki konotasi yang bersifat ilmiah, AI juga membentuk
cabang ilmu komputer, pembelajaran, perilaku (behavioral), dan adaptasi dengan
sebuah mesin.
Cara kerja dari kecerdasan buatan menggabungkan dari
sejumlah data, algoritma cerdas, pengolahan sistem yang berulang, serta dapat
memungkinan sebuah perangkat lunak untuk belajar secara otomatis mengikuti pola
dan fitur yang ada.
Terdapat beberapa bidang
studi luas dengan cakupan teori, metode, model dari sebuah kecerdasan buatan,
yang meliputi: pembelajaran mesin, jaringan neural, deep learning, cognitive
computation, computer vision (visi komputer), dan pemrosesan bahasa ilmiah
Selain
itu, AI juga dapat dikembangkan untuk mendukung sistem seperti unit pemrosesan
grafis, algoritma lanjutan, internet of things, hingga API atau lebih dikenal
dengan antarmuka pemrosesan aplikasi. Dan yang sangat populer akhir – akhir
ini, pengembangan dari teknologi berbasis machine learning yang telah
menerapkan kecerdasan buatan sebagai komponen penting.
Kelompok hybrid
adalah campuran antara sesama unsur KBS atau sesama unsur CI atau kombinasi antara unsur KBS dengan unsur
CI. Tujuan penggabungan ini adalah untuk membuat suatu sistem paduan yang lebih
hebat dari pada unsur-unsur sistem itu bila berdiri sendiri, jadi perpaduan ini
diharapkan akan mengatasi kelemahan masing-masing kelompoknya. Berbagai
kombinasi telah banyak dilakukan, misalnya: gabungan antara expert systems dan
neural networks, fuzzy logic dengan neural networks, dan case-based reasoning
systems dengan expert systems.
Artikel
ini dibuat sebagai tugas kuliah Pengantar Kecerdasan Tiruan sebagaimana yang
tertuang dalam onlinelearning.uhamka.ac.id (dengan mengaktivkan link ke website
onlinelearning.uhamka.ac.id)
Komentar
Posting Komentar